Cerita tentang kereta.
Jujur, aku sering sekai mengangkat topik ini karena ini adalah sebuah topik
yang sangat menarik untuk dibahas karena tidak pernah diperhatikan.
Alat transportasi yang satu ini memang hanya terbuat dari
berkilo-kilo baja dengan ban yang berbentuk bulatan yang sangat berbeda dengan
bam pada umumnya.
Bukan bentuk yang kita bahas kali ini. Barang rongsok yang dikirim oleh china/jepang yang sering sekali
kita gunakan tiap harinya sebagai alat transportasi yang bebas macet ini
sepertinya sudah berumur sangat tua.
Gimana ga tua, ini kan barang rongsok yang dikirim dari
negara nya karena sudah tidak layak pakai bagi mereka. Tapi buat bangsa kita
ini adalah sebuah transportasi mahal
yang kualitasnya murah.
Kenapa demikian?
Sebelumnya lihat gambar yang aku dapat di hari jumat
kemaren,
Tepatnya sekitar jam 6 lewat hampir setengah 7.
Kronologisnya aku kurang tau kenapa kereta ekonomi dengan
harga karcis Rp 1500,- ini gabisa melanjutkan perjalanannya. Tapi keramean yang
ditimbulkan sangat menarik untuk diceritakan.
Seiring dengan suara pengumuman yang terdengar jelas di
lingkup stasiun Depok Baru yang
sering disingkat dengan stasiun ‘Debar’ ini
para penumpang angkutan kereta api ekonomi ini bersorak, atau lebih tepatnya
berteriak mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pelayanan yang mereka dapat.
Gak beberapa lama kemudian datang lah kereta commuter line
arah Jakarta-kota. Serentak mereka
semua bertepuk tangan dan sebagian dari mereka yang duduk diatas kereta ekonomi
berdiri dan setelah kereta commuter line itu berhenti sempurna, dan mereka
semua langsung berlompatan ke atap kereta commuter line.
Jujur, itu tidak
pantas didapatkan oleh para penumpang kereta commuter line yang merogoh kantong
nya lebih dalam untuk mendapatkan kenyamanan.
Kata ada harga ada rupa untuk kereta sekarang itu sudah
tidak berlaku. Kenapa?
Karena kereta
commuter line dan ekonomi sekarang sudah gak ada bedanya. Sama – sama bersesakan,
berdempetan, menggunakan ac alami a.k.a pintunya terbuka lebar dengan beberapa
orang yang bergelantungan di pintu dikarenakan sudah tidak muat.
(to be continued...)
No comments:
Post a Comment
thanks for your comment.